"Guru" demikian bangga kita menyebutnya sebagai seorang sosok yang dianggap terbaik dan paling pintar dalam segala halpengetahuan dan ilmu. Selalu tahu dan mengerti dengan keadaan dan pengalaman karena guru dianggap banyak makan "Garam" dari pengalaman dan membaca. Sebagaimana kata-kata mutiara yang menyebukan "Dengan membaca membawa kita berkeliling dunia" selain itu sebagian kata mutiara mengatakan yang selalu di gembar-geborkan di setiap sudut ruangan perpustakaan "Buku adalah Jendela Dunia".
Namun, apa hendak dikata nasi sudah menjadi bubur, akibat kurangnya informasi dan konfirmasi yang baik dari beberapa pihak dan kurangnya keseriusan dari para dewan guru dalam mengikuti UKG (Uji KOmpetensi Guru) di tahun 2015 tempo lalu mengakibatkan nilai UKG banyak yang terpuruk. Dan ini sungguh tragis karena menjadikan catatan merah bagi dunia pendidikan bahwa guru ternyata tidak lebih baik dari siswanya. Hasil UKG yang di lakukan guru sebagai wujud kompetensi guru selama satu tahun ternyata sangat mengecewakan dunia pendidikan dan ini merupakan tamparan keras bagi pendidikan di Indonesia.
Sambutan Ditjen GTK Pada Kegiatan Bimtek Peningkatan Karier Guru Tahap 4 di Hotel Swiss Springhill Kemayoran Jakarta Utara Hari ini Kamis, 16 Juni 2016 Selama 10 menit
Dengan penuh ketegasan dan semangat Ditjen GTK menghimbau kepada perwakilan guru seluruh Indonesia yang hadir pada kegiatan Bimtek Peningkatan karier Guru Tahap 4 ini dengan menampilkan sebuah video tanggapan Mendikbud Bapak Anies Bawedan tentang hasil UKG tahun 2015.
Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Bapak Mendikbud tersebut, marilah kita sebagai guru selalu intropeksi diri agar tidak hanya menekankan siswa yang ahrus belajar dan mendengarkan, tapi guru pun harus lebih banyak belajar dan membuka wawasan agar tidak sampai ketinggalan iinformasi dalam hal apapun terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan kompetensi masing-masing.
Semoga di tahun mendatang hasil UKG mengalami peningkatan dan perbaikan dari tahun 2015 sehingga guru dapat benar-benar di sebut sebagai "Guru Sejati" dan bukan "Guru" hanya di saat jam sekolah dan berada di depan siswa saja pada saat proses tatap muka saat PBM berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar