Jumat, 02 Desember 2016

DENGAN PERGANTIAN TAHUN MARI KITA TINGKATKAN POTENSI MELALUI SEBUAH KARYA NYATA

Oleh: Mieke Nurhayati, S.Pd


Tahun 2016 hanya tinggal di ujung jari. Setiap pergantian hari disaat kita terbangun maka akan mengubah keadaan dalam setiap langkah kita. Jari-jemari yang biasanya santai mengepal, kini bermain dengan indahnya bersaing dengan waktu yang semakin cepat dilalui. Berlomba-lomba untuk mengukir kisah dan harapan, menyisakan kenangan indah dan keharuman ditahun yang akan di tinggalkan walaupun pada akhirnya pergantian tahun bukan berarti membuat kita harus mengganti semua yang telah kita miliki dan capai selama ini.
Semangat harus selalu dikobarkan, keinginan harus selalu ditingkatkan melalui impian, harapan, dan kerja keras hidup dalam sanubari kita yang akan selalu kita ikuti serta pelajari, dan bila perlu dijadikan sebagai suatu pengalaman/pengajaran serta guru yang terbaik dari yang terbaik yang pernah ada.
         Kita harus selalu membangkitkan semangat kepada penerus bangsa ini melalui pesan yang baik, pengajaran yang baik, maupun teladan yang baik kepada anak didik kita. tidak hanya sebatas berada di lingkungan sekolah saja namun juga dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana pesan dari Ki Hajar Dewantara : "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karto dan Tut Wuri Hanayani." Serta harapan dari Nyi Ajeng Kartini "Habis Gelap Terbitlah Terang" dalam memberikan semangat secara fisik dan psikis kepada para kaum wanita  dalam memperjuangkan kebebasan berbicara, kebebasan berkompetensi dan bukannya mencari kebebasan sebebas-bebasnya yang hanya akan menjadikan salah kaprah karena melupakan status dan kodratnya sebagai seorang wanita. Karena sesungguhnya seorang wanita yang benar-benar mampu untuk menjaga amanah merupakan gambaran karakter bagi bangsa.
        Beratnya tugas sebagai seorang guru juga tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi "Mencerdaskan kehidupan bangsa". Jika kita menyikapi bunyi amanat dari UUD 1945 tersebutl sangat jelas bahwa tidak akan sukses dan baik suatu negara apabila guru nya tidak benar memberikan teladan dan pengajaran. Karena sesungguhnya siswa diibaratkan sebagai kertas putih yang polos, tergantung dari pengajaran, bimbingan  dan binaan dari gurunya bagaimana caranya mencoret dan mengisi kertas putih tersebut. apakah akan tetap menjadi putih, ataukah penuh dengan coretan hitam? Hanya kita dan para orang tua yang bisa menyingkapinya dengan penuh bijaksana dan sabar.  
       Dengan demikian sangat jelas kita ketahui bersama bahwa  karya terbaik dan nyata dari seorang guru adalah sukses dan berhasilya  siswa kita dalam mencapai suatu pendidikan dan dapat berguna bagi nusa, bangsa dan agama.                                                                                             

Sabtu, 29 Oktober 2016

PROGRESS PERGANTIAN MODUL DAN PERTAMBAHAN WAKTU KEGIATAN GP MELALUI MGMP IPA ARISTOTELES KAB. KOTAWARINGIN TIMUR

         Perhitungan dana, waktu dan jadwal yang sudah disepakati pada waktu rapat Panitia pelaksana kegiatan Guru Pembelajar Moda Tatap Muka melalui MGMP IPA Aristoteles yang telah dilaksanakan sejak tanggal 24 September 2016 bulan lalu akan bereakhir pada tanggal 23 Oktober 2016 jika sesuai dengan perencanaan dan jadwal. Namun, ternyata kelegaan yang dibayangkan akan muncul terselimuti awan penghalanng, karena ketika Ketua MGMP IPA Aristoteles Mieke Nurhayati, S.Pd diundang untuk mengikuti kegiatan Best Practise pada tanggal 12 s/d 15 Oktober 2016 di Hotel Swiss Bell Manggga Besar Jakarta Pusat tempo hari, secara mengejutkan bahwa modul kedua (Modul E) yang sudah dipelajari peserta dengan menggunakan daring di PB selama dua hari, yaitu tanggal 8 dan 9 Oktober 2016 berubah secara tiba-tiba di sistem (akun SIM GP Peserta) menjadi modul B pada hari Jumat, 14 Oktober 2016 Pukul 20:55 WIB. sehingga secara otomatis jadwal kegiatan akan bertambah satu bulan ke depan.

Gambar 1. Kegiatan Peserta GP Pusat melalui MGMP IPA Aristoteles yang diliput dan diterbitkan melalui Koran Radar Sampit tanggal 29 Oktober 2016 ketika melakukan kegiatan daring modul E.

     Untuk menyingkapi pertambahan waktu, dana dan retribusi kegiatan, maka ketua MGMP IPA Aristoteles Mieke Nurhayati, S.Pd mengkonfirmasikan hal ini ke operator dinas kabupaten Bapak Gede Sukadana yang kemudian diteruskan ke Pak Zuhe selaku Operator P4TK IPA Bandung. setelah positif modul tidak lagi berubah dan telah deal bahwa modul yang dipelajari peserta GP melalui MGMP IPA Aristoteles Moda TM adalah Modul A dan B, maka ketua kembali konsultasi ke Kasi SMP dinas kabupaten Kotawaringin Timur Ibu Ilmiah, S.Pd yang kemudian diteruskan ke Kabid Dikdas Bapak Abung, S.Pd selaku pengarah kegiatan. Yang pada akhirnya dari laporan dan hasil konsultasi ini maka ketua MGMP IPA Aristoteles yang sekaligus menjabat sebagai ketua panitia diminta menyusun laporan tertulis mengenai perubahan dan kebijakan.

Gambar 2. Penyelesaian laporan hasil Best Practise di Hotel Swiss Bell Mangga Besar Jakarta Pusat berkenaan dengan perubahan modul, pertambahan waktu kegiatan dan kebijakan lainnya di kantin dinas kabupaten kotawaringin timur.

Setelah membaca laporan tertulis dari ketua MGMP IPA Aristoteles Mieke Nurhayati, S.Pd kemudian dari dinas membijaksanai bahwa transport peserta di tanggung oleh sekolah peserta masing-masing.

Gambar 3. Surat Resmi dari Dinas Kabupaten mengenai kebijakan dana transportasi yang dibantu oleh sekolah masing-masing.

Sehingga program yang semula hanya 60 JP (GP) + 30 JP (PK) = 90 JP bertambah menjadi 80 JP (GP) + 30 JP (PK) = 110 JP. dan dijadwalkan akan berakhir tanggal 20 Nopember 2016, Dengan penjadwalan pos tes (UKG) dua modul pada tangggal 19 Nopember 2016 jika tidak berubah.



Rabu, 12 Oktober 2016

BEST PRACTISE PENINGKATAN KARIR DIKDAS

RANCANGAN KEGIATAN BEST PRACTISE 
PENINGKATAN KARIR DIKDAS
DI HOTEL SWISS BELL MANGGA BESAR
JAKARTA PUSAT
12 -15 OKTOBER 2016

Oleh : Mieke Nurhayati, S.Pd



         "Mulai Tahun Ajaran baru mendatang dicanangkan bahwa guru diwajibkan mengajar 40 JP dalam seminggu dengan ketentuan 5 hari kerja" Demikian penjelasan dari Ditjen GTK Kemendikbud Bapak Sumarna Supranata, Ph.D di saat Pembukaan kegiatan Best Practise Peningkatan Karir Dikdas yang dilaksanakan di Hotel Swiss Bell Mangga Besar Jakarta Pusat dan diikuti oleh 230 peserta yang berasal dari 30 Propinsi di Indonesia yang terdiri dari ketua KKG/MGMP/MGBK.
Adapun kegiatan pembukaan tersebut dilakukan pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 pukul 16.00 di ruang aula Hotel. 
Tepuk tangan dan semangat dari para peserta kegiatan best practise peningkatan akrir dikdas disambt baik pula oleh  Direktur Pembinaan Dikdas Kemendikbud Ibu Poppy Dewi Puspitawati ketika menampilkan video yang menayangkan tentang kepribadian seorang guru dalam mentrasfer ilmu kepada peserta didik dengan menggunakan dua kriteria berbeda. Untuk itu para peserta sangat antusias untuk saling memberikan komentar dan hasil inspirasinya kepada forum mengenai hasil pengamatan terhadap video tersebut sehingga para peserta dapat saling sharing bagaimana sebaiknya memajukan dunia pendidikan yang dibebankan serta amanatkan kepada guru di Indonesia sebagaimana dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945 yang berbunyi "Mencerdaskan kehidupan bangsa". Dengan antusias dan penuh optimis semua guru perwakilan dari masing-masing propinsi ini sangat yakin bahwa dengan adanya program Guru Pembelajar yang telah dilaksanakan dan hampir selesai ditambah dengan materi peningkatan akrir guru dapat meningkatkan kemajuan kreatifitas dan komunikasi interaktif antara guru dan siswa sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif dan menghasilkan sebuah karya dari inspirasi yang diberikan guru kepada para peserta didiknya.
          Dengan semangat baru dan harapan baru para guru berharap bahwa dengan majunya dunia pendidikan dapat meningkatkan taraf kepprofesionalan serta mengurangi adanya gagap teknologi (gaptek) tidak hanya di kalangan guru itusendiri tapi juga di kalangan masyarakat luas.

Harapan, dari Direktorat GTK terhadap para guru diseluruh indonesia agar dapat memajukan dunia pendidikan dan memperbaiki proses pembelajaran dengan meningkatkan komunikasi yang aktif serta menjadikan siswa aktif dalam belajar dan kreatif dalam berkarya dengan dilandasi suatu konsep "Guru adalah seorang teladan yang dapat di gugu dan ditiru".
            Sebaga tahap persiapan menuju keberhasilan tersebut maka dilaksanakanlah best practise peningkatan uru dikdas yang akan dilaksanakan besok kamis, 13 Oktober 2016 di ruang belajar hotel swiss bell mangga besar jakarta pusat untuk memilih dan menilai hasil yang terbaik diantara seluruh peserta perwakilan provinsi di seluruh indonesia. 

Selamat bekerja dan selamat berjuang kawan guru!!!!


Minggu, 02 Oktober 2016

PERJUANGAN KETUA KKG/MGMP DALAM MENYELENGGARAKAN GURU PEMBELAJAR DARI DANA BANTUAN BLACKGRAND

        Apakah kita harus berbangga hati, bersyukur, berbahagia atau sebaliknya menyandang dan memenuhi kreteria tugas baru dengan penuh rasa tulus dan ikhlas serta menanggung beban amanat di pundak dengan penuh kebingungan dengan adanya keputusan di luar perencaan dan diluar dugaan yang tak dapat terjangkau dan harus dapat terlaksana sebagaimana mestinya sesuai dengan Petunjuk Teknis dan kehendak dari Direktorak Gutu Tenaga Kependidikan (GTK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikud RI) beberapa tempo lalu tepatnya begitu dana ulai dicairkan dan sudah mulai bisa di ambil melalui Rekening Giro dari pihak tertunjuk yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar 30 Juta Rupiah.
           Di lubuk hati yang palng dalam bagi para guru, dan siapa saja yang mendengar danmengetahui serta kurang mengertimaka akanmengatakan "cair" dengan penuh senyum dan senyuman yang paling lebar serta paling manis yang pernah dilakukan. Namun bagi para ketua KKG/MGMP/MGBK yang menerima dana bantuan langsung Blacgrand tersebut yang harus dipergunakan untuk kegiatan Guru Pembelajar Pusat, Guru Pemelajar Reguler serta Peningkatan Karier maka akan menjadi sebuah beban tanggung jawab yang sangat besar. KKarena ini merupakan amanat yang sangat besar yang harus dijalankan dan dipikul oleh para ketua KKG/MGMP/MGBK yang meneria dan mendapatkan dana bantuan tersebut. Sekilas kita akan mengatakan uang itu cukup besar untuk kegunaan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Namun, ketika mulai membagi berdasarkan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan Juknis maka masing-masing ketua KKG/MGMP/MGBK penerima dana bantuan blacgrand akan mengeryitkan dahi dan semakin menundukkan kepala seraya menengadahkan telapak tangan sambil berkata : "Ya Allah, semoga amanat ini dapat kami jalankan dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada halangan dalam melaksanakan kegiatannya kelak sampai pada akhirnya selesai pada batas waktu yang telah ditentukan, Amin".
            Dari  Provinsi Kalimantan Tengah pada tahap 4 penerima dana bantuan blackgrand terdiri dari 5 kelompok guru, yaitu MGMP IPA Aristoteles, KKG Gugus Bereng 1 Pulang Pisau, KKG Gugus 2 Kecamatan Selat Kapuas, KKG Gugus 3 Katingan Hilir, KKG Bersama Gugus 2 Barito Timur, dan KKG Gugus 7 Palangkaraya. Berdasarkan keadaan alam dan kondisi kelayakan mengadakan kegiatan Daring bagi Guru Pembelajar berdasarkan Juknis yang diterima pada tangggal 29 Agustus 2016 sebelum dana dapat dicairkan bahwa setiap KG/MGMP/MGBK yang menerima dana bantuan blackgrand harus membelikan paket data internet melalui Telkom denga kisaran dana anggaran 74.305/paket/bulan. Mirisnya, kehendak direktorat GTK ini tidak dapat terlaksana dengan baik pada daerah-daerah pinggiran yang masih belumada jangkauan internet/wifi di tempat sekretariat masing-masing, sehingga untuk tetap melaksankan kegiatan daring tersebut maka solusi serta kebijaksanaan yang diambil berdasarkan hasil konsultasi dengan P4TK Bandung pada masing-masing kewenangan adalah boleh untuk tidak mengambil/membeli paket data internet dari telkom dan hanya membantu membayar biaya wifi dan atau biaya sewa tempat PB yang digunakan berdasarkan kesepakatan pihak PB dengan pelaksana yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
           Menindaklanjuti hal tersebut maka ketua kelompok kerja untuk wilayah Provinsi Kalimantan tengah yang juga sekaligus ketua MGMP IPA Aristoteles melakukan tinjauan tempat kegiatan ke daerah yang telah mengkonsultasikan bahwa di tempatnya tidak dapat melakukan perjanjian kontrak kerja dengan pihak telkom dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak memadai seperti pada sekretariat KKG gugus Bereng 1 Pulang Pisau, KKG Gugus 2 Kecamatan Selat Kapuas, KKG Gugus 3 Katingan Hilir  dan MGMP IPA Aristoteles.
Dan didapatkan hasil kunjungan positif tidak dapat melakukan perjanjian kontrak kerja dengan telkom.Berikut dokumentasi yang diambil setelah melakukan tinjauan langsung ke tempat kegiatan.
Gambar 1. Ketua MGMP IPA Aristoteles dan Ketua KKG Gugus 2 Kecamatan Selat Kapuas.
Gambar 2. Ketua MGMP IPA Aristoteles bersama Ketua KKG Gugus Bereng 1 Pulang Pisau

Namun demikian kegiatan Guru pembelajar yang menggunakan daring tetap dilaksanakan sebagaimana ketentuan yang berada dalam Juknis walaupun tanpa melakukan perjanjian kontrak kerja dengan pihak telkom. Sebagai lampiran dari hal tersebut maka pada halaman lampiran laporan terdapat Surat Pernyataan dari Pihak pertama dalam hal ini adalah PT Telkom Indonesia pada kantor cabang masing-masing serta berita acaranya.

Semoga dengan demikian Pihak Direktorat GTK Kemendikbud dapat memberikan keringanan dan dapat membijaksanai sebagaimana kondisi lapangan, tanpa terkecuali untuk KKG   Gugus 7 Palangkaraya. Karena sekretariat KKG Gugus 7 Palangkaraya emiliki fasilitas jaringan internet dan wifi yang memadai dan dapat dipergunakan.

Selamat dan sukses, semoga perjuangan ini membuahkan hasil yang gemilang bagi kita semua.


Jumat, 30 September 2016

MATERI PKB PADA PENINGKATAN KARIER GURU IPA MELALUI MGP IPA ARISTOTELES

     Para peserta Diklat Peningkatan Karier yang diisi dengan materi PKB (Penilaian Kinerja Berkelanjutan) dan membahas tentang Best Practise dan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilaksankan pada hari ini sabtu, 1 Oktober 2016 yang dimulai dari pukul 07.00-16.15 nanti sore dengan  Narasumber Bapak Suyoso, S.Pd  disambut antusias dan penuh optimis akan keberhasilan dunia pendidikan di masa mendatang sebagaimana yang diarapkan oleh Pemerintah pada program Guru Pembelajar di tahun 2016 ini.
Adapun Diklat Peningkatan KArier inimerupakanbagian dari kegiatan Guru Pembelajar yang diamanatkan dari Direktorat GTK Kemendikbud kepada ketua MGMP IPA Aristoteles yang bersekretariat di SMPN 1 Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di ruang Lab. IPA dengan alamat sekretariat Jl. H.M.Arsyad Km. 27 Bagendang Hulu Kecamatan Mentaya Hilir Utara KP. 74361.
          Berikut kegiatan para guru dalam mengikuti materi PKB pada Diklat Peningkatan Karier melalui MGMP IPA Aristoteles;
Gambar 1. Keadaan kelas saat menerima materi PKB dari narasumber Bapak Suyoso, S.Pd pada                           Diklat Peningkatan Karier Guru di ruang LAB.IPA SMPN 1 Mentaya Hilir Utara 

Materi awal pada pertemuan di sesi 1 adalah materi GP (Guru Pembelajar) dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta. setelah Coffe Break para peserta di berikan kesempatan untuk menulis best practise dan minimal membuat judul PTK yang sudah pernah dan telah dilakukan namun belum pernah di tulis serta bukukan.

Selamat belajar para Guru Pembelajar Bapak/Ibu melalui MGMP IPA Aristoteles tahun 2016.




Senin, 26 September 2016

KEGIATAN HARI KEDUA IN 1 DILAKSANAKAN DENGAN PENUH OPTIMIS

           Kegiatan IN 1 dihari ke dua  pada hari minggu, 25 September 2016 yang dimulai sejak pukul 07.00-16.15 WIB di ruang LAB, IPA SMPN 1 Mentaya Hlir Utara di laksanakan dengan penuh semangat kerja dan penuh kekompakkan dari amsing-masing kelompok kerja Guru Pembelajar baik itu yang GP Pusat maupun GP Reguler & Peningkatan Karier melalui MGMP IPA Aristoteles.
Setiap kelompok yang terdiri dari beberapa orang dan dari berbagai sekolah bekerjasama dengan sangat kompak dan baik sehingga tugas dapat terselesaikan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan dapat terlaksananya presentasi perwakilan masing-masing kelompok kerja.
 
Gambar 1. Perwakilan kelompok peserta Guru Pembelajar Pusat dan Guru Pembelajar Reguler yang sedang mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka berdasarkan Modul 2 yang telah dipelajari di hari pertama in 1.

Kegiatan di hari kedua, berlangsung sejak pukul 07.00 - 16.15 WIB di ruang LAB. IPA dengan dipandu 2 orang IN yaitu bu Monika Br Tarigan, S.Pd dan Ibu Nursari Fauziah, S.Pd. Terlihat setelah presentasi dari salah satuperwakilan kelompok bahwa Ibu Nursari Fauziah, S.Pd kembali menerangkan/menjelaskan bagaimana cara kita menerapkan sebuah konnsep kepada siswa di sekolah untuk mempermudah mereka menerima dan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika) yang selalu dikaitkan dengan hitungan dan rumus. Beliau mengatakan bahwa: "Kita hanya perlu mengarahkan siswa kita saja sampai siswa kita bisa mendapatkan jawaban yang sesuai dengan yang kita inginkan dan berdasarkan konsep. Jangan langsung kita beri rumus terlebih dahulu, karena dengan diarahkan ke jawaban yanga benar maka pada akhirnya siswa kita akan mendapatkan rumus dari perhitungan sesuai dnegan yang kita inginkan".

Disisi lain ketika ada perwakilan kelompok yang membahas LK yang berkaitan dengan ilmu Biologi, maka Ibu Monika Br Tarigan, S.Pd lah yang akan meluruskan dan menjelaskan bagaimana daranya mengarahkan siswa ke arah jawaban yang benra dan sesuai dengan konsep. itu itu diharapkan semua guru nantinya ketika berada di dalam kelas dan mendapati siswa yang berbagai macam sifat serta perilakunya maka selain kita di tuntut sabar kita juga diharapkan mampu memberikan konsep yang benar. Dan untuk memberikan konsep yanga benra itu maa kita sebagai guru harus terlebih dahulu memahami konsep materi itu dengan baik serta memahaminya sehingga mampu mentransfernya kepada siswa.

Kegiatan belajar Guru Pembelajar Pusat dan Guru Pembelajar Reguler & Peningkatan Kerier melalui MGMP IPA Arustoteles di hari kedua diakhiri pada pukul 16.15 WIB. Dan semua peserta pulang tidak dengan tangan kosong tapi dengan membawa oleh-oleh LK yang harus dikerjakan di sekolah/rumah masing-masing secara mandiri (ON).



Sabtu, 24 September 2016

SEMANGAT PEMBUKAAN GURU PEMBELAJAR DI SMPN 1 MENTAYA HILIR UTARA

DI SELA MATI LAMPU PARA PESERTA GP
TETAP SEMANGAT MENGIKUTI MATERI
MELALUI MGMP IPA ARISTOTELES
DI SMPN 1 MENTAYA HILIR UTARA

Oleh : Mieke Nurhayati, S.Pd



           Walau dengan persiapan dan suasana yang sangat sederhana, namun kegiatan Pembukaan Guru Pembelajar Pusat dan Guru Pembelajar Reguler & Peningkatan karier yang seyogyaya di buka oleh Kepala  Dinas Kabupaten Kotawaringin Timur Bapak Suparmadi, S.E.MM dan di wakili oleh Bapak ABung, S.Pd (Kabid Dikdas Kab. Kotim) dikarenakan beliau sedang menghadiri acara Rapat Koordinasi di Dinas Provinsi KalimantanTengah terkait Guru Pembelajar tetap dapat dilaksanakan dengan lancar dan Alhamdulillah  tanpa kendala yang berarti disambut dengan meriahnya tepuk tangan para peserta Diklat Guru Pembelajar.
Gambar 1. Proses Registrasi Peserta Guru Pembelajar Pusat dan Guru Pembelajar Reguler & Pening-
                  katan Karier melalui MGMP IPA Aristoteles di sekretariat MGMP SMPN 1 Mentaya Hilir
                  Utara pada hari Sabtu, 24 September 2016 Pukul 07.00-08.00 WIB
Gambar 2. Pak Abung, S.Pd.MM selaku dan atas nama Kepala Dinas Pendidikan Kab. Kotawaringin 
                  Timur membuka secara resmi kegiatan Guru Pembelajar Pusat dan Guru Pembelajar Re-
                   Guler melaluiMGMP IPA Aristoteles
Gambar 3. Setelah Pembukaan para peserta masuk keruang belajar di ruang LAB. IPA dan siap mene-
                  rima materi TM  Modul 2 dari Narasumber (IN) Ibu Monika Br. Tarigan, S.Pd dan Ibu 
                  Nursari Fauziah, S.Pd.
Gambar 4. Para peserta Guru Pembelajar dengan antusiasnya mengikuti kegiatan pembelajaran di 
                  dalam kelas walaupun sedang terkendala mati lampu.

Dengan melihat keaktifan dan antusias para peserta Guru pembelajar pada hari pertama di IN 1 Moda Tatap Muka kami optimis akan mampu mencapai nilai sesuai KCM di UKG menndatang. 
Semangat, Selamat datang UKG 2016!!!!!


Selasa, 13 September 2016

PERSIAPAN GP TAHUN 2016 MELALUI MGMP IPA ASRISTOTELES

         Menindaklanjuti dari hasil UKG 2015, dan atas mandat dari Direktorat GTK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI bahwa untuk meningkatkan hasil nilai UKG di tahun 2016 maka Pemerintah Indonesia atas nama Kemendikbud yang bekerjasama dengan P4TK IPA bahwa guru Mata Pelajran IPA yang nilainya dibawah KCM (Kriteria Capaian Minimal) wajib untuk dilatih kembali dengan ketentuan 60 JP tatap muka dengan nilai dibawah KCM yang wajib mempelajari 8-10 modul. Dengan durasi waktu 1 JP = 45 menit.
Untuk mempersiapkan kegiatan tersebut beberapa hal yang harus dilakukan oleh MGMP penerima dana bantuan pertama-tama adalah proses pencairan dana di Bank BNI dengan membawa syarat-syarat yang telah ditentukan dalam Juknis pencairan dana.
Gambar 1. Ketua MGMP IPA ARISTOTELES bersama Bendahara dalam proses pencairan dana                       bantuan untuk GP di Bank BNI cabang Sampit pada hari senin, 5 September 2016 dari pukul               08.00 s/d 17:10 WIB 

Begitu dana sudah dicairkan, dana dipegang oleh Ketua MGMP yang juga secara otomatis menjadi Ketua Panitia kegiatan dan merangkap menjadi bendahara kegiatan. Agenda berikutnya mengadakan rapat intern anggota MGMP IPA Aristoteles untuk pembentukan panitia pelaksanaan GP.
Berikut dokumentasi kegiatan rapat:
Gambar 2. Pertemuan anggota MGMP IPA Aristoteles pada hari kamis, 8 September 2016 Pukul 
                  09:00 s/d selesai dengan agenda penyusunan panitia kegiatan GP dan Penjadwalan 
                  Peningkatan karier berdasarkan Juknis dari Direktorat Kemendikbud

Selesai rapat dan tersusun panitia maka panitia pelaksana kegiatan mulai melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana ketentuan. dan mulailah berkoordinasi dengan dinas kabupaten Up. Kasi SMP Ibu lmiah, S.Pd, Kabid Dikdas Bapak Abung, S.Pd  dan Admin Dinas Bapak I Gede Sukadana. Sehingga dapat diketahui IN yang akan memberikan materi pada kegiatan Tatap Muka (TM) peserta pusat yang berjumlah sebanyak 40 orang dan ditambah dengan peserta reguler dari angota MGMP itu sendiri.
Berikut daftar nama peserta GP dari pusat tahun 2016.

Langkah selanjutnya adalah konfirmasi kepada IN IPA SMP Ibu Monika, S.Pd di SMP Katolik Sampit pada hari selasa, 13 September 2016 Pukul. 11:02 - 12:30 WIB.
Gambar 3. Konfirmasi GP ke IN IPA SMP Ibu Monica, S.Pd dari SMP Katolik Sampit

Sepulang dari SMP Katolik dilanjutkan ke Telkom untuk konsultasi dan konfirmasi akan pembelian paket internet Video call sebagai salah satu fasilitas kegiatan GP pusat yang pesertanya berjumlah 40 orang. Namun, ternyata tidak dapat langsung di laksanakan karena dari pihak telkom sampit sendiri masih belum ada konfirmasi dari telkom pusat dan atau Kemendikbud yang menangani kegiatan GP. Sehingga masih harus menunggu jawaban dan kepastian dari mereka.
                Berdasarkan hasil konsultasi dengan Ibu Indrawati P4TK IPA rabu, 14 Septembebr 2016 Pukul 16.07 WIB pagi tadi via telpon seluler bahwa jika sampai batas waktu yang telah di tentukan bahwa MGMP yang mendapatkan dana bantuan untuk kegiatan GP harus segera mengakhiri kegiatan dan membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan dana ataupun laporan kegiatan lengkap dengan dokumentasinya maka paket internet video call yang tidak dapat terlaksana dan bukan karena kesalahan dari pihak KKG/MGMP/MGBK penerima bantan dana, disarankan agar membuat berita acaranya sebagai laporan kepada pihak pusat.
                    Adapun undangan untuk peserta GP pusat yang berjumlah 40 orang peserta akan diberikan undangan tertulis melalui dinas kabupaten yang akan ditanda tangani oleh Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan Kadis Kab.

Demikian informasi persiapan kegiatan GP yang akan dlaksanakan di sekretariat MGMP IPA Aristoteles Kab Kotawaringin  Timur di SMPN 1 Mentaya Hilir Utara tahun 2016. Semoga dapat bermanfaat dan menjadikan acuanbagi teman-tean penerima bantuan lainnya.


Kamis, 16 Juni 2016

TRAGISNYA HASIL UKG TAHUN 2015 MENGAKIBATKAN MENDIKBUD MENGAMBIL SIKAP

Oleh : Mieke Nurhayati, S.Pd


       "Guru" demikian bangga kita menyebutnya sebagai seorang sosok yang dianggap terbaik dan paling pintar dalam segala halpengetahuan dan ilmu. Selalu tahu dan mengerti dengan keadaan dan pengalaman karena guru dianggap banyak makan "Garam" dari pengalaman dan membaca. Sebagaimana kata-kata mutiara yang menyebukan "Dengan membaca membawa kita berkeliling dunia" selain itu sebagian kata mutiara mengatakan yang selalu di gembar-geborkan di setiap sudut ruangan perpustakaan "Buku adalah Jendela Dunia".
          Namun, apa hendak dikata nasi sudah menjadi bubur, akibat kurangnya informasi dan konfirmasi yang baik dari beberapa pihak dan kurangnya keseriusan dari para dewan guru  dalam mengikuti UKG (Uji KOmpetensi Guru) di tahun 2015 tempo lalu mengakibatkan nilai UKG banyak yang terpuruk. Dan ini sungguh tragis karena menjadikan catatan merah bagi dunia pendidikan bahwa guru ternyata tidak lebih baik dari siswanya. Hasil UKG yang di lakukan guru sebagai wujud kompetensi guru selama satu tahun ternyata sangat mengecewakan dunia pendidikan dan ini merupakan tamparan keras bagi pendidikan di Indonesia.
               
Sambutan Ditjen GTK Pada Kegiatan Bimtek Peningkatan Karier Guru Tahap 4 di Hotel Swiss Springhill Kemayoran Jakarta Utara Hari ini Kamis, 16 Juni 2016 Selama 10 menit

Dengan penuh ketegasan dan semangat Ditjen GTK menghimbau kepada perwakilan guru seluruh Indonesia yang hadir pada kegiatan Bimtek Peningkatan karier Guru Tahap 4 ini dengan menampilkan sebuah video tanggapan Mendikbud Bapak Anies Bawedan tentang hasil UKG tahun 2015.


        Setelah mendengarkan apa yang disampaikan Bapak Mendikbud tersebut, marilah kita sebagai guru selalu intropeksi diri agar tidak hanya menekankan siswa yang ahrus belajar dan mendengarkan, tapi guru pun harus lebih banyak belajar dan membuka wawasan agar tidak sampai ketinggalan iinformasi dalam hal apapun terutama yang berkaitan dengan  dunia pendidikan dan kompetensi masing-masing. 
Semoga di tahun mendatang hasil UKG mengalami peningkatan dan perbaikan dari tahun 2015 sehingga guru dapat benar-benar di sebut sebagai "Guru Sejati" dan bukan "Guru" hanya di saat jam  sekolah dan berada di depan siswa saja pada saat proses tatap muka saat PBM berlangsung.




Rabu, 15 Juni 2016

PENGEMBANGAN PROFESI GURU, JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITYA

https://bkd.bantulkab.go.id/index.php/.../6-pkg-dan-pkb?...pengembangan...guru...

KHARISMA DI BALIK SOSOK SEORANG GURU

Oleh : Mieke Nurhayati, S.Pd


        Guru sepertinya tidak asing terdengar di telinga kita. Namun, tidak sedikit juga orang yang merasa alergi dan risih mendengar kata-kata "Guru". Ada sebagian orang menganggap bahwa guru merupakan sosok yang sangat empatik dan sangat di segani serta takuti leh siswanya. selain itu juga masih ada beberapa dan segelintir orang yang menganggap bahwa guru hanyalah sebagai tokoh saja yang hanya digunakan untuk mencapai suatu kerjaan sehingga tidak sedikit orang yang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan sepenuh jiwa dengan penuh keikhlasan.
       Guru yang diharapkan oleh Pahlawan Perjuangan Indonesia Ki Hajar Dewantoro adalah guru yag benar-benar dapat di contoh serta memberikan teladan bagi semua orang baik itu di kalangan siswanya sendiri tapi juga di kalangan masyarakat di lingkungan sosialnya. sebagaimana yang diabadikan dalam motto pendidikan nasional bahwa guru harus memiliki :
1. Ing Ngarso Sung Tulodo
2. Ing Madyo Mangun Karto, dan
3. Tut Wuri Handayani
Adakah sosok guru deikian di era modern dan serba canggih sekarang?
        Berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar guru hanyalah sebagai status di sekolah saja terhadap para siswa dan siswinya. Sehingga ketika terjun ke masyarakat predikat guru hilang dan atau tidak lagi dipergunakan maksudnya masih banyak yang belum menyadari bahwa profesi guru adalah profesi yang harus di pertahankan tidak hanya di lingkungan sekolah saja  ketika berhadapan dengan para siswa dan siswi di sekolah, tetapi juga harus di hayati dalam lingkungan sosial masyarakat sehingga sosok guru benar-benar mampu menimbulkan kharismatik yang baik dan berteladan serta berdedikasi sebagaimana profesinya. Karena pada hakekatnya profesi guru sangatlah mulia apabila di lakukan dan laksanakan dengan sepenuh hati dan penuh keikhlasan.
         Profesi guru sebagaimana yang telah di atur dalam Permen 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menjelaskan secara detail tentang tugas dan fungsi guru. Kemudian yang menjadi pertanyaan kita, "Bagaimanakah kharisma dari sosok seorang guru?". Beragam jawaban tentu akan muncul berdasarkan prediksi dan pemikiran masing-masing. Namun perlu kita garis bawahi bahwa kharisma seorang guru terletak dari keteladanan, kesabaran, kerendahan hati, saling menghargai, toleransi dan yang lebih utama adalah bangga menjadi seorang guru dengan segala tugas dan fungsinya.
    Guru harus mampu memberikan pembiasaan yang baik terhadap siswanya
    Guru harus mampu membimbing siswanya dengan penuh kesabaran dan rasa ikhlas
    Guru harus mampu mengajak siswa ulun saling menghargai sesama temannya tanpa pengecualian
    Guru harus mempunyai ketrampilan dan ide kreatif dalam mengembangkan materi 
    Guru harus mampu membina dan mengarahkan siswa ke arah yang baik dan berguna
    Guru harus mampu mengajak siswa mandiri
    Guru harus mampu mengantarkan sswanya menjadi juara dan berprestasi

Kamis, 02 Juni 2016

GURU TEMPO DULU DAN MASA KINI

      Di era Orde Lama guru dikenal dengan Julukan "Umar Bakri". Mengapa demikian? hal ini dikaitkan dengan Lagu Iwan Fals "Guru Umar Bakri" yang mengisahkan betapa mulianya seorang guru dalam memperjuangkan pendidikan tanpa mengenal lelah, susah, sedih dan beban materi baik di rumah tangga maupundi lingkungan sosialnya. Dulu guru saling berkomunikasi dengan orang tua murid dalam segala hal yang berkaitan dengan pendidikan dan usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemajuan belajar peserta didik/anak-anak mereka. Begitu juga sebaliknya para orang tua murid denga santun dan penuh dukungan terhadap guru dalam menitipkan pendidikan anaknya sepenuh hati kepada guru sehingga apapun yang dilakukan guru dianggap suudah menjadi kebijakan yang terbaik bagi anak-anaknya serta masa depannya. Sehingga pada waktu dulu pendidikan anak dianggap sangat baik dengan ditambah lagi adanya Penataran P-4 yang wajib diikuti oleh siswa baru yag baru masuk ke SLTP (Sekolah Lanjutan Pertama) maupun SLTA (Sekolah Lanjutan Atas). Adapun tujuan penataran ini adalah untuk menambah kedisiplinan, kemandirian, dan cinta tanah air serta kepemimpinan  yang baik terhadap siswa, sehingga siswa dapat menjadikan seragam yang dipakainya menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya dan keluarganya menjadi seorang "Pelajar".
          Guru dalam sejarahnya sebagaimana yang di cita-citakan oleh KH. Dewantara harus memiliki kepribadian yang tangguh, mampu berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didik, mampu mengayomi peserta didik, mampu memberikan teladan yang baik terhadap peserta didik. semua keinginan dan cita-cita beliau di tuangkan dalam kata-kata mutiara yang hingga kini masih digunakan sebagai semboyan pendidikan di Indonesia, seperti :"Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo MAngun Karto dan Tut Wuri Handayani". Ditambah lagi oelh RA. Kartini yang selalu memperjuangkan pendidikan bagi kaum hawa (perempuan) sehingga pendidikan semakin merata tidak hanya di kalangan laki-laki saja, tetapi juga di kalangan wanita. Tidak hanya dalam dunia pendidikan, namun juga dalam keseharian di dunia pekerjaan dan bisnis. sehingga semboyan RA. KArtini ini pun diabadikan dalam dunia pendidikan dan dunia pekerjaan baik bisnis ataupun dalam bidang lainnya dengan meningkatkan Gender, sebagaimana dalam kata mutiaranya "Habis Gelap Terbitlah Terang".
           Pada era Orde Lama pendidikan di Indonesia menuntut siswa untuk selalu disiplin, mandiri, patuh, taat dan santun serta ramah terhadap orang yang lebih tua terutama pada guru. sehingga walaupun dalam dunia pendidikan guru menggunakan rotan dan atau sejenisnya,  menghukum siswa sebagai sanksi siswa tersebut melanggar tata tertib, tidak bisa menghafal tugas dengan baik, tidak mengerjakan PR dan atau membolos, maka guru tidak segan-segan menghukum siswa tersebut dengan sangat tegas yang membuat siswa tersebut jera, takut sehingga tidak lagi berani untuk mengulanginya. Hal ini terjadi dan berjalan sesuai berjalannya waktu, tidak  ada orang tua yang marah, elaporkan ke pihak berwajib ataupun menghakimi guru karena telah memberikan sanksi tegas kepada anaknya (murid). karena begitu baiknya komunikasi antara orang tua dan guru pada waktu itu sehingga sangat minim siswa yang bertingkah laku kurang ajar serta tidak bertanggung jawab. Bahkan siswa pada jaman dahulu terbukti lebih pintar, lebih cepat mengingat dan lebih teliti dibandingkan dengan siswa sekarang yang lebih suka bermain-main, ceroboh, dan tidak bertanggung jawab.
       Dimasa modern memasuki pasar bebas, semua alat komunikasi dalam bentuk elektronik bermunculan dengan sangat canggih, sehingga guru pada tempo dulu yang kenal sebagai guru umar bakri tersisih, di cemooh, dan di tertawakan oleh siswanya sendiri. Hal ini terjadi karena guru umar bakri masih tidak memahami cara menggunakan alat komunikasi elektronik yang ada. Bahkan ilmu yang diberikan si guru bisa di bilang sudah di ketahui muridnya terlebih dahulu dari penjelajahannya bersama mbah goggle. 
                 Perbedaan masa dan majunya peradaban alat komunikasi dan tingkat polah manusia, mengakibatkan maju pula pemikiran dan pendidikan. Sehingga mampu memunculkan peraturan-peraturan yang tidak lagi memperbolehkan guru bertindak terlalu tegas, memberikan sanksi hukuman kepada siswa yang suka dan selalu  melanggar tata tertib. Guru di tuntut harus lebih sabar dalam menghadapi dunia pendidikan siswa yang semakin beragam tingkah laku disamping juga guru tidak diperkenankan untuk mengatakan siswa itu "goblok, bodoh, nakal, bandel, bandung, kurang ajar, dll' yang di khawatirkan akan mempengaruhi kejiwaan si anak. meninjau dari kenyataan ini sehingga Pemerintah membuat Permen-Permen yang menyatakan bahwa siswa tidak boleh tdak naik kelas, siswa yang kurang harus diadakan remedial berulang-ulang sampai ia bisa mengerjakan dan melaksanakan. Sampai si siswa benar-benar bisa berubah dari kurang baik menajdi baik, dari kurang sopan menjadi sopan, dari kurang pintar menjadi pintar, dari kurang perhatian, menjadi perhatian terhadap pelajaran, dari kurang minat belajar/membaca menjadi minat belajar dan membaca serta suka bersekolah. Dan ini merupakan tanggung jawab yang sangat berat sekali  dan harus di pikul oleh setiap individu yang sudah menginginkan dirinya menjadi guru. Sehingga guru di masa sekarang harus benar-benar mampu mengutarakan "Saya Bangga Menjadi Guru" dan bukan seba
           Dari kenyataan-kenyataan yang terjadi di lapangan, masih banyak guru yang belum mampu menjajaki kesabarannya dalam menghadapi siswa yang over dan terlalu banyak tingkah sehingga masih saja ada guru yang menghukum siswa dengan memukul, mencubit, dan bahkan lebih dari itu. Namun, jika orang tua lebih bijaksana terhadap kesulitan yang dihadapi guru saat ini, maka seharusnya orang tua mampu memberi pengertian kepada si anak agar tidak lagi mengulang dan mau memperbaiki. Tragisnya para orang tua kadang-kadang justru naik pitam dan tanpa pikir panjang melaporkan si guru ke pihak berwajib karena tidak terima atas perlakuan si guru. Jika hal ini terus berlanjut, maka akan semakin banyak orang yang takut dan enggan menjadi guru di tanah air kita. Dan jika hal ini terjadi, bagaimanakah nasib pendidikan di Tanah Air kita? Mari kita sikapi hal ini bersama-sama. Karena pada intinya kerjasama, komunikasi dan saling pengertian antara orang tua murid dan guru sangat....sangat....sangat......diperlukan dalam memajukan pendidikan.

Selasa, 31 Mei 2016

DAFTAR NAMA IN DAN GURU PEMBELAJAR MELALUI MGMP IPA ARISTOTELES

         Bagi Kawan-kawan guru IPA di Kabupaten Kotawaringin Timur, berbahagialah bahwa berdasarkan nilai hasil UKG di tahun 2015 yang nilainya di bawah KCM 5,5. Akan diberikan pembinaan dan pelatihan untuk mempelajari Modul yang terdiri dari 10 Modul dari Ditjen GTK. Adapun nama-nama yang mengikuti kegiatan Guru Pembelajar untuk Mapel IPA dapat dilihat pada kolom di bawah ini.
                Kegiatan GP direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2016 s/d 16 Juli 2016 di Lab. IPA SMPN 1 Mentaya Hilir Utara di bawah binaan MGMP IPA Aristoteles yang di ketuai oleh Mieke Nurhayati, S.Pd sekaligus menjadi Ketua Panitia (Mentor) dalam kegiatan Guru Pembelajar.
                Kegiatan Guru Pembelajar terdiri dari 60 JP Tatap muka (In) yang dilaksanakan di Lab. IPA SMPN 1 Mentaya Hilir Utara elama 6 Hari dan 22 JP dilaksanakan secara mandiri (on) dengan di pandu oleh Kepala Sekolah masing-masing. Dan untuk pemantapan kegiatan ini diharapkan guru mapel ipa yang termasuk dalam Guru Pembelajar (GP) dapat menyerahkan hasil kegiatannya dalam bentuk laporan ataupun simposium sebagai wujud nyata baha telah melakukan dan melaksanakan.
              Untuk kawan-kawan anggota MGMP IPA Aristoteles  yang tidak masuk dalam daftar GP, jika ingin mengikuti kegiatan GP diperbolehkan dan ini dianggap sebagai kegiatan Reguler.
Berikut daftar nama IN dan GP Kabupaten KOTIM Prov. Kalimantan Tengah Tahun 2016:
                   Semoga informasi ini dapat menjadikan jadwal liburan Bapak dan Ibu yang terdaftar namanya untuk segera kembali dari pulkam. Karena mengingat pentinya kegiatan ini yang diharapkan oleh Ditjen GTK bahwa setelah mengikuti kegiatan GP ini nilai UKG di tahun 2016 akan meningkat minimal KCM.